Monday, September 11, 2017

Pelatihan Budidaya Lebah di habitat Owa Jawa

peserta pelatihan lebah
Membudiayakan lebah masih menjadi hal baru untuk sebagian warga serkitar hutan, meskipun sudah di kenal lewat madunya, untuk mendapatkan madu sebagai salah satu sumber ekonomi tidak banyak warga sekitar hutan yang menekuni usaha lebah ini. Peran lebah sebagai penyerbuk tanaman pangan juga tidak banyak yang mengambil bagian untuk di prioritaskan. Habitat Owa di wilayah kecamatan Petungkriyono ini memiliki potensi yang baik untuk budidaya lebah, bunga-bunga dari pohon-pohon di hutan, dan tanaman budidaya  menyediakan sumber pangan bagi lebah, menghasilkan madu yang bernilai ekonomi tinggi.

sarang lebah dari kolini liar
Perburuan lebah liar di hutan untuk diambil madunya masih terjadi saat ini,tentunya hal ini sangat beresiko bagi yang memetiknya, koloni lebah juga terancam punah karena cara memanennya yang tidak mempertimbangkan kelestarian lebah itu sendiri, sarang lebah di ambil dan tentunya banyak yang mati. Ancaman lain yang muncul dari kegiatan perburuan lebah ini adalah terjadinya kebakaran hutan karena menggunakan api untuk memanen lebah liar,yang kadang di tinggalkan begitu saja bisa membesar dan membakar hutan, padahal lebah ini sangat berperan dalam sistem ekologi, sebagai penyerbuk tanaman pangan, produksi tanaman pangan bisa menurun apabila tidak ada serangga ata lebah penyerbuk. 

Beberapa warga sekitar hutan juga sudah mencoba membudidayakan hal ini, namun karena berbagai permasalahan teknis, kurangnya pengetahuan dasar tentang lebah, beberapa upaya budidaya tradisional ini kurang optimal. 

Tanggal 8-9 September ini, swaraowa mengadakan pelatihan peningkatan kapasitas untuk warga sekitar hutan habitat Owa untuk membudidayakan lebah. Tujuannya adalah untuk memberikan kemampuan teknis dan pengetahuan dasar tentang budidaya lebah, sebagai sumber madu yang bernilai ekonomi tinggi juga mengarus utamakan lebah sebagai agen penyerbuk untuk tanaman pangan yang ada di sekitar hutan.
Dr. Hari mencoba memindahkan koloni ke kotak lebah

Kami mengajak DR. Hari Purwanto, seorang entomolog (ahli serangga) dari fakultas biologi UGM dan juga seorang yang di besarkan di keluarga peternak lebah di Kab.Batang. Pengalaman keluarga dan ilmu yang tentang lebah inilah yang di bagikan kepada peserta.

Berlokasi di dusun Setipis, Desa Kayupuring, Kec.Petungkriyono, acara ini di ikuti kurang lebih 20 orang warga, beberapa di antaranya memang mempunyai koloni lebah yang di pelihara, dan sebagian besar juga pernah mengelola lebah untuk di ambil madunya.
mencari permasalahan dari sistem budidaya lebah yang sudah ada 

Pelatihan ini menghususkan budidaya lebah asli yang ada dari hutan, yaitu Apis cerana, warga menyebut tawon unduhan, yang berbeda dengan lebah madu pada umumnya Apis melifera. Menurut pak hari, apis cerana bibitnya tidak perlu beli, karena jenis ini memang sudah ada di sekitar kita, dan tidak terlalu mudah terserang penyakit.  Pengenalan lebah sebagai makhluk sosial, yang mempunya perilaku khusus, adalah sangat penting sebagai dasar untuk membudidayakan.

Acara hari pertama adalah materi kelas, berisi teori-teori tentang lebah dan teknik budidayanya, dan kemudian praktek lapangan untuk menilai lingkungan yang cocok untuk budidaya lebah. Lebah sangat membutuhkan bunga, untuk sumber pakan dan kalau untuk menghasilkan madu tentu membutuhkan bunga yang tersedia sepanjang tahun. Sebagai contoh pak Hari menyebutkan, bahwa tanaman kaliandra merah yang cukup banyak di sekitar dusun Setipis, sangat penting bagi lebah, untuk saat ini tanaman ini hanya di gunakan untuk pakan ternak, namun untuk lebah harusnya tanaman ini disisakan hingga berbunga, supaya lebah juga bisa terus berada disekitar kita, karena bunga kaliandra merah ini sangat baik menyediakan nectar bagi lebah.

mengenalkan sistem kotak lebah frame dan peralatan pendukungya


Hari kedua, peserta di ajak untuk praktek langsung memindah koloni dari liar dan juga bagamana memperbanyak koloni dari koloni yang sudah ada. Pengenalan alat-alat untuk membantu budidaya lebah juga di perkenalkan, seperti penggunaan beenet dan  smoker. Kotak lebah yang khusus di design untuk jenis lebah Apis cerana juga di kenalkan, dengan kotak lebah system frame dan top bar, ini dapat mempermudah merawat lebah. Hari kedua di akhiri dengan diskusi bersama yang di pandu oleh tim swaraOwa untuk menyusun rencana tindak lanjut dari pelatihan ini.




1 comment: