Thursday, February 15, 2018

Catatan dari Lapangan : Bagaimana perilaku primata ketika hujan?

Rekrekan - Javan Surili ( Presbytis comata)

Hampir satu minggu lebih di habitat Owa jawa, hutan Sokokembang ini selalu basah, hujan setiap hari mengguyur setiap sudut belantara. Owa yang biasanyanya bersuara sejak dini hari, hari-hari ini tidak tedengar sama sekali. Matahari pun dalam hitungan menit saja bersinar, itupun tertup awan, panggilanp panggilan sinden hutan yang menunjukkan wilayah kelompok owa juga tidak terdengar.
Apa yang di lakukan owa atau primata lain di hutan ketika hari hujan? Bagaimana perilakunya? Seperti apa mereka memanfaatkan pohon ketika hari hujan?

Kemungkinan berjumpa dengan primata memang sangat kecil ketika hari hujan, dan data penelitian tentang hari hujan terkait dengan primata-primata sepertinya tidak banyak yang mengkajinya. Beberapa penelitian tentang pemanfaatan habitat primata, sebenarnya dapat diprediksi dengan sebaran resourcenya, entah itu sumber pakan , tempat berlindung, dan ruang.
Lutung ketika hujan

Kami mencoba menyusuri jalan yang biasa kami gunakan untuk monitoring primata ketika hari-hari biasa tidak hujan.Kami memilih jalur yang paling mudah, dari sisi aksesibilitas dan juga visibilitas, karena hujan dan kabut membatasi pengelihatan kita, peralatan juga di persiapkan untuk dalam kondisi hujan.


Satu kelompok Lutung (Trachyithecus auratus) akhirnya teramati dalam jalur ini, teramati 4 individu sendang berada di pohon, dan melihat mereka dalam hujan, terduduk diam, kami mengamati ada2 invidiu memang berada di cabang pohon yang tidak ada sama sekali peneduhnya, 1 individu terlihat berada di bawah naungan daun-daun , dan 1 individu terlihat berlindung di bawah tebalnya tanaman paku-pakuan (simbar). Dari 4 individu ini ter amati hampir lebih dari 30 menit, tidak melakukan aktifitas apapun, diam dan hanya sesekali berpindah posisi istirahat.  Kami mencoba menggunakan camera video untuk melihat bagaimana lebih dekat, dan sesekali rambut tebal Lutung ini di kibaskan.
Tidak jauh dari kelompok ini, teramati juga 2 individu Rekrekan ( Presbytis comata) yang meskipun hujan cukup deras kelompok ini terlihat bergerak. Namun sepertinya juga tidak melakukan akftifitas makan.

Lutung sedang berlindung ketika hujan

Pergerakan primata seringkali dapat di prediksi dengan sebaran resource nya, aktifitas harian sebenarnya dapat dengan mudah di ikuti ketika hari normal, waktu makan, waktu bergerak, istirahat , bisa di analisis pola nya. Ruang jelajah dan wilayah inti aktfitias tentu juga berubah. Anomali cuaca seperti minggu ini di habitat alam hutan sokokembang seperti minggu ini tentu juga mengubah pola normal yang biasanya primata lakukan. Hutan yang relatif utuh, sepertinya akan memberikan daya dukung yang sempurna untuk mengatasi anomali cuaca. Meskipun belum banyak yang meneliti tentang hal ini, asosiasi pohon dengna tanaman lain, karakteristik pohon dan keragaman jenis sangat mungkin mempengaruhi keberadaan primata.

Referensi :

Reyna-Hurtado, R., Teichroeb, J.A., Bonnell, T.R., Hernández-Sarabia, R.U., Vickers, S.M., Serio-Silva, J.C., Sicotte, P., Chapman, C.A. and Stephens, D., 2017. Primates adjust movement strategies due to changing food availability. Behavioral Ecology.


Mitani, M., 1989. Cercocebus torquatus: adaptive feeding and ranging behaviors related to seasonal fluctuations of food resources in the tropical rain forest of south-western Cameroon. Primates30(3), pp.307-323.

No comments:

Post a Comment